What kind of "hijrah"?
Di blog ini merupakan sisi privasi opiniku yg ku poleskan di lembaran blogku, semoga kalian yg baca bisa open minded dan bisa lebih dari aku ;)
Wel, ngomongin tentang hijrah. Udah banyak sosmed yg campaign apa hijrah itu, gerakan menutup aurat dll. Semua dalil Al Qur'an menjadi saksi bahwa hijrah itu dimulai menutup aurat, memperbaiki diri, tapi appliances nya? Zero.
Aku tahu aku bukan org yg paham agama, aku masih belajar dan terus belajar si sela sela ke mudharat an yang masih terus menghampiri dalam keseharian ku yang agak sulit di hindari, tapi.. tapi... Aku mau pay attention untuk beberapa implikasi yang membuat aku geleng geleng kepala liat Instagram setiap harinya
Dalam hatiku, Aku memiliki kontra dengan sebagian orang orang yang hijrah yang lebih mendahulukan "menhijrahkan" konten Instagram nya ketimbang memperbaiki nawaitunya. Aku bukan iri, kesal, aku suka Alhamdulillah bertambah saudara/i muslim ku yang benar benar memahami. Cuma disini.. ada orang yang benar" extreme-ly menunjukkan dan show off jati dirinya yang terbaru di sosmed untuk menunjukkan dirinya "this is the new me". Aku lebih berpikir, hijrah itu merupakan kenikmatan yang ingin aku rasakan sendiri bukan untuk dibagikan kepada publik seolah olah mereka lah yang layak mendapatkan nya. Mohon maaf kalo ada yang berbeda prinsip tapi ini yang ingin aku takutkan, manusia yang terkadang masih memiliki sifat nafsu meskipun dalam hal baik juga jadi gak baik, seolah olah tersembunyi sifat ujub didalamnya. Wallahu alam bishuab.
ukhti-ukhti ini menganggap, dengan hijrah mereka harus amat memperhatikan amat sangaat apa yang dipakainya, yup baju muslim. seakan mereka sudah menjadi brand ambassador busananya. tanpa ragu mereka sangat senang memajang foto-foto di sosial media dengan caption yang "supperr sekali" dan iringi dengan dalil dan kutipan Quran Surat:Ayat.... aku senang, mereka dapat mendakwahkannya melalui media sosial. cuman bukan itu yang membuatku risih, kau tau mengapa?
semakin giatnya "hijrah" nya ukhti, mereka ada yang semakin tawadhu (rendah hati), ada juga yang semakin menunjukan jati dirinya dengan penuh arti "hijrah" yang menggebu-gebu. nih liat donggg gua ke masjid, alhamdulilaah ke kajiannya ustad ini... ustad itu, even mereka menutup seluruh tubuh mereka hingga telapak tangganya dengan manset. tetapi foto- fotonya berteberaan di sosmed setiap hari, story 24 jam. huah itu mah kayak artis baru make baju gamis ;(
aku bukan men-judge, aku hanya mengutarakan apayang mengganggu pikiranku selama ini, bahwa esensinya hijrah adalah meningglakan hal-hal buruk yang seharusnya di tinggalkan/dikurangi bukan sebaliknya. tak perlu habluminallah nya itu di publikasikan di sosmed, itu sangat tidak baik sungguh... semoga kau dapat mengerti tulisanku ini,
semoga,
Comments
Post a Comment