Senyaman itukah zona nyaman?
Kala itu, dimalam hari..
aku belajar sesuatu dari banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh setiap orang berbeda yang kita temui. belajar dari seniorku yang amat baik hati itu haha, well.. kita sering sharing mengenai betapa melelahkan nya kita kalau menghadapi bos, cerita perkembangan dikantor, cerita temen kerja, tentang background masing- masing dulu seperti apa, dll. Dari banyaknya hal tersebut yang bisa ku ambil dalam ceritanya adalah bagaimana dia sendiri bisa keluar dari zona nyaman nya tersebut. Aku selalu berpikir betapa krusialnya urusan zona ini. Zona dimana kamu merasa tidak membutuhkan apa-apa lagi, dan kamu merasa bergerak dengan sangaat lamban dari biasanya, ada tembok dari posisimu menuju impianmu itu.
aku belajar sesuatu dari banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh setiap orang berbeda yang kita temui. belajar dari seniorku yang amat baik hati itu haha, well.. kita sering sharing mengenai betapa melelahkan nya kita kalau menghadapi bos, cerita perkembangan dikantor, cerita temen kerja, tentang background masing- masing dulu seperti apa, dll. Dari banyaknya hal tersebut yang bisa ku ambil dalam ceritanya adalah bagaimana dia sendiri bisa keluar dari zona nyaman nya tersebut. Aku selalu berpikir betapa krusialnya urusan zona ini. Zona dimana kamu merasa tidak membutuhkan apa-apa lagi, dan kamu merasa bergerak dengan sangaat lamban dari biasanya, ada tembok dari posisimu menuju impianmu itu.
Balik lagi ke cerita senior, dia dulu pernah ngerasain saat masa masa SMA nya, dimana pernah ngerasain berada di peringkat 10 terbawah di sekolah nya. Sedangkan aku sendiri gak pernah merasakan hal yang kayak gitu. Setelah itu dia mikir bahwa, dia gak bisa terus-terusan seperti ini. Dia inget bahwa kalau dia gagal bakal mengecewakan kedua orang tua nya. Hingga akhirnya dia berusaha untuk fokus. Dia bilang bahwa 50% usaha dan 50% doa. 6 jam untuk belajar dan 6 jam nya lagi untuk berdoa. Dalam hati, oh really? Aku sampai gak membayangkan bagaimana kalau aku yang melalui itu.
Dia bilang kalau sebaiknya kurangin distraksi" yang membuat kita gak fokus, well dalam keseharian ku its too much moree distraction in my area,my zone. So, dengan dia bilang begitu aku bener" mikir apa yang sebenarnya yang membuat ku gak fokus, hape? Exactly! You know what.. hape itu terdiri dari apps yang membuat mu stuck to that point. I mean, Instagram, Twitter, YouTube. Nah itu, how's pitty if u share ur time with that sh!t. Aku semakin berpikir bahwa you got nothing with ur habbit.
Lanjut, hingga si senior/soulmate kerja ini bisa dapet juara 1 paralel dan orang tua bangganya luar biasa.. aku mikir, ternyata kita hidup itu hanya butuh fokus dengan satu tujuan kita. Dan itu yang membuat aku makin berpikir bahwa gila, gua udah nyaman banget, pewe banget cuma dapet gini doang.
Di Instagram scrolling.....
How's ur life ??
Temen- temen mu udah pada sukses yah? Pada skala dan standar mereka masing". Ada yang udah married, punya anak, ada yg lanjut kuliah overseas, ada yang juara lomba ini lomba itu, ada yg udah gak jomblo, ada yg udah ketemu artis ini, ada yg udah ke koryeah, Jepun dll. Now,
How's ur life gonna be?
Kamu lagi apa? Apa perubahan mu dari tahun lalu hingga sekarang? Makin cantik/ganteng kah? Finansial udah oke? Udah dapet kerja/project? Udah ada pasangan? Aku sendiri lah dan kalian yg baca yang bisa jawab masing masing. Hingga akhirnya I started to uninstall my Instagram. So, my toxic gone,
Kamu lagi apa? Apa perubahan mu dari tahun lalu hingga sekarang? Makin cantik/ganteng kah? Finansial udah oke? Udah dapet kerja/project? Udah ada pasangan? Aku sendiri lah dan kalian yg baca yang bisa jawab masing masing. Hingga akhirnya I started to uninstall my Instagram. So, my toxic gone,
Aku lega, masih sedikit candu karena aku masih bisa buka Ig lewat web, cuma agak lemot, susah update story dan liat DM. Aku lega aku bisa sedikit lepas dari hape. Sudah kubilang, ini masalah yang Krusial hingga aku butuh pengganti. Aku selalu mencari energi" baru, bertemu dengan Ria SW, baca buku motivasi, finansial, ketemu temen kerja lama, dll.. aku selalu mengambil sisi baik mereka yang belum aku lakukan sebelumnya. Tapi pertemuan ku dengan temenku ini bagus, dapat sesuai yang bisa aku dapatkan. Huah,
Sekarang memang tinggal dari diri kita sendiri, apakah masih nyaman kita , menyisihkan waktu kita yang limit di Bumi ini untuk stalking ig, chill di kasur, no plans out, please.. jangan biarkan itu terjadi terus menerus. Aku nulis ini cerita supaya biar aku bisa baca lagi, dan pesan yang disampaikan temanku gak lupa dan luput dari kepala.. thanks for reading you, another place in this ocean,
Warm regards,
Comments
Post a Comment