Februari..
bulan ke dua di 2020,
itu berarti kamu sudah punya satu bulan sebelumnya untuk menyesuaikan diri di tahun ini.
bagaimana dengan dirimu saat ini? apakah masih sanggup menjalani hari kedepannnya?
tenang, resolusimu akan tercapai tahun ini..
percayalah, ketika kamu sudah menuliskannya diatas kertas,
tuhan dan malaikat seraya membantumu untuk mewujudkannya.
jangan lupa untuk senyum ya, senyumlah untuk dirimu yang indah dan kuat itu
tapi jangan lupa juga untuk menangis, karena dengan menangis menjadikanmu lebih kuat lagi.
februari,
saat tuhan mengajarkanku untuk menjadi manusia yang iklash, tuhan menghadirkan lagi sosoknya
sosok yang selalu aku jauhi dan aku hindari
namun sekeras apapun aku menolak, tuhan memberikanku kesempatan untuk berbicara padanya
malam itu, lidahku sangat kelu sekali
aku hanya bisa menutup mata dan menyampaikan pesan tersirat padanya
aku harap dia mengerti, tapi rupanya.. tuhan memberi tahuku sekali lagi bahwa,
dia yang menjagamu dengan erat, dia tidak sudi melepasmu, dia tidak ingin kau pergi,
dia butuh rumah karena tidak punya rumah, dia butuh menyalurkan kasih sayangnya padamu.
Tuhan?
bagaimana cara menghapus kerikil kecil yang tajam ini?
bagaimana caranya berpisah tanpa harus menyakiti?
bagaimana cara kita menjadi satu kalau hanya di takdirkan untuk bersama?
bagaimana dia berpura-pura tidak terjadi sesuatu akan kita?
bagaimana dengan dia yang bersitegang dengan tuhan-nya?
bagaimana dengan aku yang selalu mendoakannya setiap hari?
bagaimana dengan doa yang pernah aku panjatkan untuknya?
masihkah ada doa itu di langitmu?
sekembalinya dia,
aku ingin menyadari satu hal penting bahwa aku harus ikhlas
aku harus bisa mengubur semua keinginanku,
menjalani peranku disampingnya, tanpa ada lagi harapan untuk terus bersamanya
aku harus terbiasa dengan sikap lembut dan dinginnya yang menerjang sewaktu-waktu
aku harus terbiasa dengan kedatangan dan kepergiannya
semua itu aku lakukan dengan iklash, terbiasa
karena selamanya, kita takan pernah menjadi satu
-yi-
itu berarti kamu sudah punya satu bulan sebelumnya untuk menyesuaikan diri di tahun ini.
bagaimana dengan dirimu saat ini? apakah masih sanggup menjalani hari kedepannnya?
tenang, resolusimu akan tercapai tahun ini..
percayalah, ketika kamu sudah menuliskannya diatas kertas,
tuhan dan malaikat seraya membantumu untuk mewujudkannya.
jangan lupa untuk senyum ya, senyumlah untuk dirimu yang indah dan kuat itu
tapi jangan lupa juga untuk menangis, karena dengan menangis menjadikanmu lebih kuat lagi.
februari,
saat tuhan mengajarkanku untuk menjadi manusia yang iklash, tuhan menghadirkan lagi sosoknya
sosok yang selalu aku jauhi dan aku hindari
namun sekeras apapun aku menolak, tuhan memberikanku kesempatan untuk berbicara padanya
malam itu, lidahku sangat kelu sekali
aku hanya bisa menutup mata dan menyampaikan pesan tersirat padanya
aku harap dia mengerti, tapi rupanya.. tuhan memberi tahuku sekali lagi bahwa,
dia yang menjagamu dengan erat, dia tidak sudi melepasmu, dia tidak ingin kau pergi,
dia butuh rumah karena tidak punya rumah, dia butuh menyalurkan kasih sayangnya padamu.
Tuhan?
bagaimana cara menghapus kerikil kecil yang tajam ini?
bagaimana caranya berpisah tanpa harus menyakiti?
bagaimana cara kita menjadi satu kalau hanya di takdirkan untuk bersama?
bagaimana dia berpura-pura tidak terjadi sesuatu akan kita?
bagaimana dengan dia yang bersitegang dengan tuhan-nya?
bagaimana dengan aku yang selalu mendoakannya setiap hari?
bagaimana dengan doa yang pernah aku panjatkan untuknya?
masihkah ada doa itu di langitmu?
sekembalinya dia,
aku ingin menyadari satu hal penting bahwa aku harus ikhlas
aku harus bisa mengubur semua keinginanku,
menjalani peranku disampingnya, tanpa ada lagi harapan untuk terus bersamanya
aku harus terbiasa dengan sikap lembut dan dinginnya yang menerjang sewaktu-waktu
aku harus terbiasa dengan kedatangan dan kepergiannya
semua itu aku lakukan dengan iklash, terbiasa
karena selamanya, kita takan pernah menjadi satu
-yi-
Semangat Kaka, Tuhan adalah segalanya, segalanya butuh tuhan, dan Tuhan akan ada dimana mana,
ReplyDeletehi Ryan, baru lihat commentnya nih.. thank you ya! semangat juga kamu
Delete